Selasa, 29 Juni 2010

KEBEBASAN BERMAIN DENGAN KENYATAAN

Oposisi biner adalah biang keladinya. Kaya-miskin, sehat-sakit, hidup-mati dan sebagainya telah menghilangkan dua pasang konstruk tersebut sebagai keadaan yang gradatif. Semua pilihan seolah terpojok dalam dua wilayah yang mereduksi banyak pilihan yang lain. Sepertinya tidak ada keadaan di luar kaya dan miskin, sehat dan sakit, hidup dan mati.

KONSTRUKSI ACAK
Berbagai keadaan yang akhirnya didikotomikan sebenarnya adalah konstruksi acak yang tidak lebih dari kemungkinan keadaan yang juga punya kesempatan sama untuk terjadi. Label-label keadaan tersebut punya fungsi ganda yang melahirkan rasa. Kemiskinan bisa melahirkan rasa miskin atau sebaliknya sebuah perasaan diidentifikasi sebagai rasa dari kemiskinan. Rasa itu bisa jadi sedih, resah, marah dan sebagainya. Jika perasaan itu sebagai pengiring atau keadaan yang kemudian diidentifikasi sebagai (dampak) kemiskinan, maka rasa bahagia, senang, bersuka cita juga mempunyai kemungkinan yang sama untuk mengiringi atau menjadi dampak dari kemiskinan, demikian juga dengan
keadaan kaya.

DIKOTOMI SEBAGAI PARADOKS
Sesungguhnya dua keadaan yang berlawanan tersebut sebenarnya terdapat di antara satu sama lainnya. Hal ini melebihi dari sekedar pameo, "orang sakit yang mengetahui betapa nikmatnya sehat", "orang yang menerima kemiskinan apa adanya adalah orang yang paling kaya", atau "mati adalah titik awal dari kehidupan" dan sebagainya. Kenapa demikian? karena orang sakit dapat memilih rasa dari keadaannya sebagai kesehatan. Begitu juga dengan kemiskinan yang diterima sebagai kekayaan.

PILIHAN (TER)KONSTRUK(SI)TIF
Karena setiap keadaan mempunyai peluang yang sama, maka pasangan antara keadaan dan rasa juga bisa dilakukan secara acak menurut konstruksi yang diinginkan. Kemisiknan (misalnya), tidak hanya bisa dipasangkan dengan kesedihan, tetapi mungkin juga dipasangkan dengan kebahagiaan. Hal ini yang mungkin menjadikan kematian sebagai energi hidup bagi orang-orang tertentu.

PERKAYA PILIHAN
Dalam satu kata yang menunjukkan keadaan saja masih didapati banyak pilihan, apalagi pasangan antara keadaan dan rasa yang ditimbulkannya. Selain kemiskinan yang diterima sebagai kekayaan, rasa antara miskin dan bahagia juga bisa dipasangkan secara sembarang. Hal ini memang tidak mudah bagi semua orang. Diperlukan kerja simultan antara pikiran, perasaan dan tindakan nyata yang menguatkan sebagai tanggapan yang mengada atas sebuah keadaan.
Setiap orang berhak mempersepsi, merasakan dan memasangkan keadaan apapun menurut seleranya. Jadi, apa yang dikatakan oleh Tong Sam Chong dengan kosong adalah isi dan isi adalah kosong bukan bualan kosong belaka, tetapi memang benar-benar ada.

2 komentar :

  1. mak JLebbb
    "Karena setiap keadaan mempunyai peluang yang sama, maka pasangan antara keadaan dan rasa juga bisa dilakukan secara acak menurut konstruksi yang diinginkan."

    BalasHapus