Selasa, 29 Juni 2010

Cintanya AI

Menjadi berharga adalah belajar menghargai. Setiap penghargaan meningkatkan harga. Demikianlah, menjadi apresiatif adalah menjadi pecinta yang haus akan cinta. Setiap saat ingin bertemu, karena ingin segera meluapkan rasa rindu. Setiap saat menghadirkan bayangan, ingin berjumpa. Setiap sentuhan adalah rasa yang tercurah untuk sang kekasih.

Mencintai berarti menyerap cinta. Cinta tak akan habis jika diberi. Cinta akan selalu hadir setiap kita menghargai. Seperti pecinta energi terserap dari yang dicinta untuk menjadi lemah tapi perkasa, rapuh tapi tegar. Mencinta berarti mengungkap rasa. Setiap mencinta maka diri menjadi kuat, setiap organ menjadi dialiri energi. Tapi pada saat bersamaan diri tak kan melihat dengan ”mata kiri”, tak kan kuasa menghina, tak kan suka mencela. Cinta menghapus semua. Ia menghadirkan keanggunan, mendatangkan keagungan. Setiap penghargaan diberikan atas nama cinta. Pecinta yang selalu ingin bercinta. Pecinta yang selalu ingin memberi harga. Karena dengan itu ia tetap menjadi sang pecinta, menjadi yang bergarga.

Seperti tumbuhan yang terus bergerak ke arah kehidupan, ke arah kekuatan. Ketika benih tertimbun dalam tanah, bukan keluhan akan kegelapan yang ia rasakan, tapi sejuknya tanah dan energi dari unsur hara. ia menyatu dengan tempatnya berada, merasakan sebagai bagian yang menghidupkan. benih terus tumbuh menguak tanah, menembus menuju kepapada energi yang dibutuhkannya. kesetiaan tumbuhan kepada segala yang memberi hidup sebenarnya adalah cinta. ia bergeak menuju apa yang dicintai, yaitu energi.

Dengan AI akan kita tumbuhkan cinta, dengan AI kita akan mencinta, dengan AI kita akan menerima cinta.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar