Selasa, 29 Juni 2010

NURANI

aku adalah seorang teman yang ingin menjadi detektif. bukan seperti konan yang mengumpulkan fakta lapangan, trus menganalisa, trus menyimpulkan apa yang terjadi, siapa pelakunya dan lain-lain.

aku ingin menjadi detektif yang menyelami pikiran, menelusup ke hati, dan reseptif terhadap semua penglihatan, pendengaran, juga hati.
ini subuah perjalanan yang mengatasnamakan objektivitas. bukan mengumpulkan objek dan mengeluarkan output yang berbau objek. subjektivitas yang bertanggung jawab adalah yang terpenting. ketika Muhammad mengatakan bahwa fatwa kebenaran dan kesalahan berasal dari hati, maka gunakan nurani untuk mencapai subjektivitas yang bertanggung jawab.

banyak orang yang merasa dirinya objektif, ilmiah, empiris, tetapi tak pernah menyelami empirisme dalam pemikiran dan perasaannya sendiri. setiap orang punya objektivitas pada dirinya sendiri. ketika para ilmuan banyak mencela sesuatu yang tidak berasal dari sensori, maka objektivitas ekstrasensori mengatakan bahwa inilah kebenaran yang sesungguhnya, hati nurani.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar