Ketika ide berdatangan, sebagian orang ragu menuliskan. Sebagian yang lain merasa tidak mampu menyusun kata. Apa yang bikin kita tak bisa melakukannya?
"Sampaikan walau hanya satu ayat!". Itu adalah anjuran untuk berdakwah, menyampaikan pengetahuan, menyebarkan kebaikan. Banyak cara yang bisa dilakukan. Selain dengan lisan, kita bisa melakukannya dengan cara menuliskan.
Jika kita memahami makna dari kalimat anjuran di atas, tentu kita tak akan ragu untuk menuliskan berbagai ide yang kebetulan hadir menyapa. Mumpung belum minggat dan tak mau kembali lagi lho.
Teringat ajakan dari Takita di blog Indonesia Bercerita. Sebagian orang yang ingin membalas surat Takita, merasa sulit membuat tulisannya. Padahal jika kita baca beberapa surat balasan yang sudah masuk, banyak yang bertutur menceritakan keseharian hidupnya. Lebih mudah kan menceritakan kembali apa yang sudah pernah terjadi?
Tak bisa dipungkiri, hambatan tersebut akan selalu ada, baik dengan sendirinya maupun yang kita dramatisasi dalam pikiran kita sendiri. Lalu, bagaimana tetap membiarkan ada, tetapi kita juga tetap bisa menulis tanpa terhentikan olehnya? Lakukan saja hal-hal berikut.
1. Tulislah kata pertama, bagaimanapun bunyinya
Awal dari menulis itu satu huruf, menjadi kata, dirangkai dalam kalimat dan disusun menjadi paragraf. Tulislah dulu tanpa harus berpikir aturan dan keindahan. Tulislah dulu. Jika sudah merasa semua ide tertuangkan, baru memikirkan kesesuaian kalimat dan keindahannya.
2. Buatlah tulisan secukupnya
Tak perlu berpikir akan menghasilkan tulisan satu gebok, uraian kata berlembar-lembar banyaknya. Yang penting tulislah. Jika merasa kurang puas, maka biarkan mengalir sepanjang-panjangnya. Baru setelah itu kita edit untuk memendekkannya. Sebaliknya, kita juga bisa menulis tulisan yang sependek-pendeknya. Baru kemudian jika merasa kurang indah, boleh kita memanjangkannya.
3. Tuangkan semua ide, buatlah catatan
Kadang kita menunda ide untuk dituliskan, sehingga banyak yang hilang terlupakan. Karena itu, kita ide datang, muncul di benak kita, langsung buatlah catatan kecil, meskipun hany satu kalimat atau bahkan satu kata. Ini akan mempermudah kita ketika waktu luang kita ingin menuliskannya.
4. Kalau sulit menulis, maka tempelkan gambar atau foto
Jika kita kesulitan untuk menulis, sedangkan kita sangat ingin menuliskannya atau ingin banget belajar menulis, maka gambar atau foto bisa membantu. Jika Kamu ngeblog, maka upload saja foto atau gambar. Jika kita menulis di MS Word, maka tempelkanlah di sana. Nah, baru deh kita berikan keterangan pada gambar atau foto tersebut. Tuh, kita mulai menulis juga.
5. Jika mengetik menghambat, maka bikinlah goresan dengan tangan
Jika kita mampet menuangkan ide ketika kita mengetik, maka tuliskan saja. Bila perlu kita bisa menggambar, membuat bagan, mencorat-coret dengan alat tulis warna-warni. Setelahnya baru kita tuliskan kembali.
6. Kesulitan bahasa tulis, maka rekamlah
Sebagian orang mungkin lebih mudah berbicara atau bercerita daripada menuliskannya. Karena itu, tidak dilarang jika kita merekamnya terlebih dahulu. Anggap saja di depan kita sedang ada sahabat karib kita yang siap mendengarkan kecerewetan kita. Setelah itu, baru deh kita putar kembali rekamannya sambil membuat catatan. Baru kemudian dituliskan.
Kira-kira begitulah cara mudah kita untuk mengawali menulis. Apakah Kamu punya langkah yang lebih ampuh untuk memulai dan membiasakan menulis?
Baca juga:
Jumat, 16 November 2012
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Kata sesepuh LPM Retorika (Lembaga pers mahasiswa FISIP Uniar), ide itu bukan dari otak, tapi ide itu muncul dari ujung jari. Kalau ingin menulis, ya nulis saja, kalau pake komputer, ya ketik saja. Inspirasi akan mengalir begitu saja. Dan hingga saat ini saya meyakini itu. :)
BalasHapusHem, ngomong2 Retorika, aku pernah ikut pelatihan jurnalistiknya sekitaran 9 tahun yg lalu hehehe
Hapus