Jumat, 10 Juni 2011

Pesawat Kaleng

Pernah tahu surat kaleng? Pasti sudah pada tahu, yaitu surat yang tak bernama pengirim. Surat kaleng biasanya digunakan untuk berbagai tujuan, yang paling sering digunakan untuk menteror (pasti keseringan nonton sinetron). Alih-alih untuk tujuan negatif, bagaimana jika surat kaleng kita gunakan untuk hal yang positif.
Agar lebih menarik, ide tentang surat kaleng ini saya kawinkan dengan origami, yaitu membuat pesawat dari kertas yang bisa diterbangkan. Caranya, setiap orang dibagikan kertas. Secara rahasia, mereka menuliskan perasaan kagumnya terhadap salah satu orang yang ada di ruang workshop. Peserta boleh mengungkapkan pada orang yang berlawanan jenis, sesama jenis, panitia atau fasilitator (kesempatan mencari fans nih). Ssssst jangan sampai saling tahu antar peserta!
Suratnya dilipat dengan cara membuat pesawat yang bisa diterbangkan. Bagian yang ada tulisannya dilipat di bagian dalam dong! Nambah pengetahuan lagi nih, yang belum bisa membuat pesawat dari kertas, saatnya belajar dari peserta yang lain.
Setiap orang siap dengan pesawatnya. Yuk bikin lingkaran besar! Semua menghadap ke dalam lingkaran. Dalam hitungan ketiga, secara bersama-sama peserta menerbangkan pesawatnya. Jika peserta keasyikan, boleh lah diulang sekali lagi. Setiap orang mengambil pesawat yang jatuh paling dekat dengan dirinya.
Setelah puas menerbangkan, setiap orang mengambil satu pesawat yang terdekat untuk dibacakan. Jika waktunya cukup, setiap orang boleh membacakan. Tapi jika tidak cukup, lebih baik meminta beberapa orang saja untuk membacakannya. Hal ini lebih baik, karena tidak semua orang mendapatkan surat ungkapan rasa kagum. Jadi tetap bisa membuat bangga yang mendapatkan ungkapan rasa kagum, dan tidak menyiutkan kebanggaan buat yang tak memperolehnya.
Dampaknya, tawa dalam ruangan (atau outdoor) meledak. Selain itu, ungkapan rasa kagum, tak perduli dari siapapun, dapat membuat kita menghargai diri sendiri, lebih percaya diri, menemukan dan mengenali kekuatan diri sendiri. Mau coba?
Ada yang menarik dari permainan yang saya ciptakan ini. Ketika saya berkelana di dunia fasilitasi dan bertemu dengan beberapa trainer, banyak yang menggunakan metode ini. Tapi ketika ditanya, siapa yang membuatnya, mereka tidak pernah tahu (antara bangga dan miris hehe). Mudah-mudahan ke depan jadi sudah tahu nih, siapa yang membuat permainan yang saya beri nama “Surat Kaleng” ini.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar