Jumat, 10 Juni 2011

#IndonesiaJujur: Curang Menjamin Bahagia?

Apa yang membuat kita tidak jujur? Ada dua hal besar biasanya yang menghalangi nurani yang naluriahnya berbuat jujur. Pertama, ketidakberanian untuk jujur dan yang kedua adalah tidak ada dukungan dari lingkungan (dan sistem) untuk membuat orang jujur pada dirinya sendiri.

Keluarga Nyonya Siami (berita selengkapnya di sini) merupakan keluarga yang berani untuk jujur. Tetapi kemudian menjadi takut karena tak ada dukungan dari lingkungan agar orang berani jujur terhadap diri sendiri. Artinya, Nyonya Siami tahu bahwa ketika dia meminta maaf kepada warga, itu justru merupakan satu kesalahan. Tapi masyarakat sekitarnya lebih suka membunuh kejujuran dengan teror yang menakutkan terhadap naluri kemanusiaan.

Pagi ini ada perdebatan kecil di lini masa twitter. Ada yang menganggap persoalan kejujuran ini sebagai problem mental manusianya yang membuat lingkungan jadi bobrok. Sementara pemikiran yang lain lebih menyoroti hal ini secara sistemik.

Jika melihat secara terbatas pada lingkungan Nyonya Siami, penjelasan atas cengkeraman kekuasaan lingkungan sudah cukup. Tapi jika melihat pada usaha Nyonya Siami yang melapor ke sekolah, bahkan sampai ke dinas pendidikan, maka persoalannya kemudian menjadi sistemik, mengingat laporannya pun tak digubris.

Idealnya sistem dibangun dengan mengakomodasi semua kebutuhan yang dilingkupi oleh sistem tersebut. Selama ini sistem dicipta oleh segelintir orang yang berkuasa dengan mengatasnamakan rakyat sebagai prasyarat kamuflatif untuk bisa dikatakan demokratis. Kenyataannya, sistem pendidikan yang hanya berorientasi hasil dan merentet pada kebutuhan akan materi (penghasilan dan kekayaan) sudah mendarah daging. Akibatnya, sistem menciptakan kebiasaan. Kebiasaan apa? Cara berpikir, besikap dan perilaku warganya. Demi lulus, curang dianggap biasa. Demi dapat pekerjaan, suap jadi makanan yang lezat (seperti kasus penipuan untuk bisa jadi PNS di Sidoarjo).

Mengubah sistem susah? Tak usahlah dipandang susahnya. Ayo mulai dari terdekat, terkecil, diri sendiri dan hari ini, untuk mengampanyekan jujur dalam semua lini kehidupan, terutama di dunia pendidikan.

1 komentar :