Jumat, 03 Juni 2011

Kebisuan Berlimpah Makna

Sudah seminggu ini didera berbagai beban siksa dari penyakit yang estafet tak ada jeda. Mulai dari flu yang disertai luka di tenggorokan, sehingga ketika ingusnya dibuang, selalu ada gumpalan darah yang menyertainya. Dalam keadaan normalpun ada cairan kuning bening yang meleleh tanpa bisa dicegah. Sedikit mulai mereda, sariawan tak mau kalah. Bibir, lidah, pangkal rahan, hingga tenggorokan tak luput dari luka. Seperti tak ada ruang tersisa. Hanya sakit, sakit dan sakit yang aku rasa. Apalagi kalau makan sesuatu yang pedas dan panas, sakitnya minta ampun.

Hari ini yang sedianya bebas dari bagian mengajar, karena memang sudah tandas sebelum ujian tengah semester, ternyata tak mengijinkan aku menghela nafas rehat. Sehari sebelum esok, ditelepon untuk menggantikan mengajar. Untunglah materi masih sama dengan minggu sebelumnya yang juga menggantikan pengajar lain.

Berharap pagi ini ada perubahan rencana, ternyata tidak. Selepas menjadi notulis dalam sidang skripsi, langsung melenggang ke kelas yang dimaksud. Tidak terlalu penting apa mata kuliah yang sedang ku gantikan, karena memang yang akan aku ceritakan tidak terlalu berhubungan dengan itu.

Terpikir untuk membuat ‘kelas bisu’, tapi ku urungkan. Ku buat saja kelas sederhana dengan cara menyajikan slide bahan mengajar. Tapi tetap tanpa bicara, karena memang dipakai bercuap-cuap rasanya tenggorokan ini mau copot. Setiap slide disajikan kurang lebih selama 15-20 detik, sampai semuanya tampil. Setiap satu slide ditayangkan, setiap mahasiswa membuat satu pertanyaan.

Langkah berikutnya adalah membagi kelas menjadi kelompok-kelompok. Tiap kelompok terdiri 7-10 mahasiswa. Mereka berdiskusi tentang pertanyaan yang sudah dibuat. Tugas mereka adalah membuat presentasi hasil diskusi. Tiap kelompok aktif diskusi dengan berbagi pengetahuan serta memperkaya dengan membuka buku.

Setiap kelompok menyajikan presentasi. Semua yang ada di dalam slide tidak hanya tersampaikan, tetapi menjadi lebih kaya. Setiap kelomok punya persamaan dan perbedaan yang membuat pemahaman dan penjelasan jadi berlimpah. Tanpa suara, hari ini belajar lebih banyak dari yang dibayangkan di perkuliahan.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar