Minggu, 30 Oktober 2011

15 Menit Bicara tentang Gerakan Muda

28 Oktober hari apa ya? Yang disebutkan pertama pasti Hari Sumpah Pemuda. Padahal yang paling jelas adalah Hari Jumat. Mungkin saja hari itu juga hari ulang tahun Pak Bagong. Siapa itu? Entahlah..


Yup, Anda absolutely benar, Hari Sumpah Pemuda.

Malam sebelum hari tonggak bersejarah itu, aku dihubungi sebuah nomor telepon. Tidak terangkat, karena kebetulan tidak sedang aware dengan getarannya, sedang silent rupanya. Beberapa menit berselang, disusul dengan sms yang menawarkan untuk talk show keesokan harinya. Talkshow di Radio JJFM via telepon. Tentu saja dengan tema "Gerakan Muda".

Esok pagi berjalan tenang. Untunglah tidak ada kuliah yang biasanya aku harus mengajarnya pada hari itu. Tak ada pemberitahu apapun, meski waktu sudah makin dekat dengan jam yang dijanjikan, 08.15 WIB.

Sambil menunggu, iseng mencari web radio yang akan jadi tuan rumah talkshow. Syukurlah, ketemu radio stream-nya. Hanya lagu-lagu lama yang ku dengar. Lepas dari acara yang akan terjadi melibatkanku, aku jadi bernostalgia dengan JJFM. Ini salah satu radio favorit yang sekali cenel disetel, langsung sampai dimatikan tetap pada 105.10.

Ternyata beda budaya dengan talkshow di televisi atau radio yang aku pernah jadi tamunya. Di JJFM tanpa dihubungi sebagai awalan, langsung dihubungi untuk beraksi.

Seorang cowok bersuara renyah menelpon. Ternyata dilempar kepada seseorang yang katanya bernama Ibu Ayu. Pernah dengar nama ini di radio yang berbeda. Dan pernah ada yang menyebutnya di tempat kerja. Iya, mungkin saja dia, istri teman kerjaku, Made Ayu Maharani.

Dengan berspekulasi aku tanya, "Ini Ibu Ayu?". Langsung disamber, "Ngerti ae koe Rud (ngerti aja Kamu, Rud)". Benar ternyata, Mbak Made.

Kata Mbak Made aku akan ditemani Mas Harry Sulistyo. Wow, ini penyiar sudah lama ku dengar kerenyahan suaranya. Sekarang akan bercuap-cuap bersamaku.


Apa Obrolannya?

Sebenarnya detilnya tidak begitu ingat. Maklumlah suka lupi (lupa-lupa pikun). Awalnya obrolan tentang anak muda. Iya, tentang komentarku. Buat aku, anak muda sekarang adalah anaknya jaman yang bergulat dengan berbagai media yang cepat. Hidup dan besar bersama internet. Ini jaman kreatif yang bisa direspon dengan berabagai cara oleh para pemuda.

Bagaimana dengan gerakan pemuda jaman ini? Gerakannya sama progresifnya di setiap jaman, termasuk di tahun 1928. Hanya saja, isi, bentuk dan gaya bergeraknya yang berbeda. Sekarang pilihannya semakin banyak. Para pemuda tak harus mengangkat senjata (apalagi bambu runcing) untuk melawan penjajah. Tapi kemerdekaan intelektual telah memungkinkan kita memanfaatkan kecanggihan teknologi, misalnya twitter, facebook, google plus dan sejenisnya.

Pertanyaan berikutnya ternyata berhubungan dengan Indonesia Bercerita, "Bagaimana dengan gerakan Mas Rudi di Indonesia Bercerita? Bisa diceritakan!". Aku ceritakan tentang gerakan Indonesia Bercerita atau @IDcerita, mulai dari awal mula berdirinya, gerakan online dengan berbagai podcast cerita anak, sampai gerakan online berupa workshop dan kelas pencerita.

Yang terakhir ditanyakan adalah tentang optimisme gerakan anak muda jaman sekarang. Langsung aku jawab OPTIMIS. Tak perlu meragukan para pemuda (dan pemudi). Meski yang diekspose kebanyakan berita buruk sepak terjang mereka, sebenarnya banyak great news yang tak diberitakan. Tengok saja gerakan di social media dan juga gerakan offline yang berupa komunitas kreatif atau LSM kemanusiaan, kebanyakan isinya adalah anak muda.

Kira-kira seperti itu talkshow yang berjalan tidak lebih dari 15 menit tersebut. Jika ada ketidakpersisan isi dengan apa yang aku katakan, mudah-mudahan tidak terlalu berbeda jauh. Harapannya juga bisa diambil manfaat dari cerita ini.

Ingin share tentang diriku atau @IDcerita? Dengan senang hati dan hati terbuka... :)

2 komentar :