Kamis, 06 Desember 2012

Bolehkah Memakai Jimat?

Apakah Kamu percaya pada jimat? Atau masih perlu ditanyakan, apakah jimat itu ada? Iya, jimat itu memang ada.

Jimat adalah benda-benda yang diyakini punya kekuatan. Jimat bisa berupa apapun, seperti cincin, kalung, gesper, topi dan sebagainya. Pasti kita tak pernah tahu bahwa benda-benda yang kita miliki dan kita gunakan sehari-hari bisa berubah menjadi jimat. Lho kok?

Kalau benda-benda sehari-hari bisa menjadi jimat, berarti yang sedang aku bicarakan memang bukan jimat dalam arti seperti pada kepercayaan dinamisme. Bukan berarti benda-benda itu punya ruh, arwah atau ditiupkan kekuatan kedalamnya. Yang perlu digarisbawahi adalah keyakinan terhadap benda tersebut.

Kadang kita berpikir, "Ah, hari ini aku pakai baju warna cerah saja, biar perasaanku bahagia". Pernah berpikir seperti itu? Itu juga tanda-tanda mulai berubahnya benda-benda sehari-hari yang kita miliki menjadi jimat. Mungkin juga orang memakai wewangian yang segar, yang dipercaya akan meningkatkan dan menjaga mood tetap baik. Itu juga sudah mulai menjimatkan. Bahkan mungkin orang punya pikiran tak biasa, "Ini hari libur. Aku pakai celana dalam yang sobek-sobek aja, biar berasa bebas".

Orang melakukan berbagai cara untuk memanipulasi dirinya agar hidup berjalan menyenangkan. Apakah itu dilarang? Menyenangkan diri tentu saja tidak dilarang. Kalau jimat? Sepanjang kita melakukannya dalam level kesadaran, bahwa yang kita lakukan hanya manipulasi diri untuk merasa lebih baik, tidak masalah. Maksudnya, tidak sampai meyakini benda-benda tersebut sebagai pembawa peruntungan, sehingga kita menggantungkan diri padanya. Tetap ada keterpisahan dan keterhubungan antara manipulasi diri dan Tuhan sebagai penentunya.

Jadi, jika hari ini kita ingin pakai celana dalam bolong, ya pakailah #ups! Kamu punya jimat? Apa jimatmu dan apanya yang membuat kamu yakin terhadap jimatmu?

2 komentar :

  1. nggak ada.. g pernah niat pakek jimat, tapi klo baju dan wewangian sih.. kadang jadi bahan sugesti sih, tapi itu bukan jimat lah, beda. Hhe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Secara keberadaannya memang beda, karena menyebutnya juga beda. Tapi secara efek (dalam hal ini efek sugestif), ya ada kesamaannya

      Hapus